SINOPSIS SENSORY COUPLE EPS 16 PART 1
Letnan yeom berlari memberitahu jika oh cho
rim hilang, sontak membuat letnan moo gak berlalri meninggalkan altar pergi
mencari cho rim, demikan pula dengan
detektif yang lain. Det yeh menemukan ae ri yang tengah pingsan, letnan yeom
mencari cho rim di toilet tapi hasilnya nihil, det ki mencari di sekitar
parkiran tapi juga tak ada. Moo gak pergi ke ruangan tunggu pengantin perempuan
namun tak menemukan cho rim, ia malah melihat ruangan itu berantakan.
Dikantor polisi mereka memeriksa kamera
CCTV dan melihat jae hee membawa cho rim dengan kursi roda dan menunjukkan
wajahnya ke CCTV, mereka semua terkejut karena terkejut karena ternyata Jae hee
masih hidup. Moo gak berada di ruangan rapat meraka galau karena hilangnya cho
rim, inspektur kang yang lewat disitu melihat moo gak dan masuk ke dalam untuk
menenangkan moo gak dan telah mengerahkan semua anggota kepolisian untuk
mencari cho rim, Moo gak yang merasa sangat kwatir meminta inspektur kang agar
melibatkan dirinya dalam penyelidikan, inspektur kang mengiakan permintaan moo
gak, Inspektur kang menenagkan moo gak berkata a yakin cho rim dalam keadaan
baik2 saja Det masuk dan enearus sebuah
tas dileh moo gak atas meja, yang dilihat sedih.
Moo gak yang telah menganti bajunya ditemui
oleh letnan yeom yang berkata ia juga telah diminta untuk bergabung dalam
penyelidikan jadi moo gak tidak boleh melakukannya sendiri, ia harap moo gak dapat
bekerja sama dengan polisi, dan bertanya apakah moo gak mengerti, moo gak tak
menjawab pertanyaan itu dan akan pergi namun tiba2 det ki keluar yang
memberitahu mereka telah menganalisis rekaman CCTV di jalan raya dan ternyata
ambulans Kwon jae hee pergi ke paju, kwon jae hee sepertinya tengah berada di
Paju dan det ye datang memberi kabar jika ia sudah meneumukan lokasi terakhir
ambulans.
Jae hee membuka pintu sebuah mobil dengan
oh cho rim diatas, ia memegang sebuah Bom yang diperlihatkan pada cho rim, cho
rim bertanya apa yang akan dilakukan jae hee, jae hee menjawab cho rim tak
perlu kwwatir karna itu tidak akan ia gunakan pada cho rim melainkan pada moo
gak, cho rim sangat kwatir bertanya apa sebenarnya yang dipikirkan jae hee, jae
hee tersenyum ia berpikir cho rim tdak perlu banya bertanya karena ia akan
segera tau. Cho rim dengan mata berkaca mengeluarkan cincinnya dan mengosoknta
di bom itu kemudian melemparkan cincinya keluar. Jae hee melihat di spion mobil
gerak gerik cho rim yang mencurigakan, cho rim mencoba menenangkan dirinya agar
tak ketahuan.
Moo gak dan polisi yang lain mendekati
sebuah gudang dengan penuh kewaspadaan, ketika moo gak membuka pintu gudang itu
ditemukan sebuah mobil ambulans tapi sayang cho rim sudah taka da, det yeh
mengatakan ambulans itu yang benar2 igunakan oleh kwon jae hee tetapi spertinya
jae hee sudah bergerak, det ki memerintahkan agar pos pemeriksaan lalu lintas
diperluat seblum jae hee lolos. Moo gak menghela nafas dan melihat ada sesuatu
di dekat mobil, ia melihat cincin cho rim , det yeh berpikir mungkin cho rim
tak sengaja menjatuhkan tanpa sadar selagi kendaraan berahlih, moo gak melhat
ada sesuatu di cincin itu dan berpikir mungkin cho rim sengaja menjauhkan
cincinya ia angan rela ke cctv kan memberikan cincin itu pada tim forensic
Jae hee membawa cho rim ke tempat yang
mirip dengan rumah yang akan digunakan cho rim dan moo gak, Cho rim merasa jae
hee selama ini sudah mengamati mereka, ia bertanya apa yang sebenarnya di
inginkan jae hee, jae hee mengatakan jika ia hanya menginginkan sesuatu yang
simple tentukan siapa yang mati dan siapa yang hidup, cho rim berkata siapa
yang memberi hak pada jae hee untuk mentukan hidup dan mati, jae hee malah tertawa
dan menyuruh cho rim berhenti bertanya, cho rim mengajukan pertanyaan terkhr,
mengapa jae hee membunuh orang tuanya, jae hee terkejut dan bertanya apakah
ingatn cho rim kembali,
“aku ingat setiap hal mengerikan yang kau
lakukan saat itu, kau pembunuh, kau tidak akan pernah di ampuni” ucap cho rim
berkaca2
“rasanya berbeda mendengar kata2 itu datang
darimu” kata jae hee
Handphone moo gak berbunyi ia menerima
telpon dari jae hee, jae hee menyuruh
moo gak untuk pergi ke rumah oh cho rim dan tuan oh, moo gak menyuruh jae hee
membuktikan jika cho rim baik2 saja. Jae hee kesal berkata agar jangan memberinya
perintah karena itu adalah hal yang menjengkelkan. Letnan yeom masuk dan
melihat moo gak , moo gak sengaja agar letnan yeom tidak curiga, ia berkata
pada jae hee ia akan ke sana, jae hee mengancam moo gak ak bileh membawa polisi
karena jika itu terjadi ia akan mengirimkan video kematian pengantin wanitanya.
Moo gak menutup telpon dan melihat ada pistol
di seragam det yeh, letnan yeom meperhatikan moo gak, det yeh datang dan duduk
di kursinya, moo gak berdiri dan berjalan pelan2 lalu berlari, semua itu
menimbulkan kecurigaan letnan yeom.
Moo gak masuk ke dalam rumah cho rim dan
mengirimkan foto pada jae hee, jae hee membuat panggilan video pada moo gak
yang memperlihtakna oh cho rim dengan kaki dan tangan yang diikat dan mulut
yang di lakban. Moo gak bertanya apakah cho rim baik2 saja, cho rim mengangguk,
jae hee mengarahkan ponsel itu ke wajahnya dan berkata moo gak jangan bergerak dari rumah cho rim jika ia melakukan
maka cho rim akan mati.
Jae hee menunujukan sebuah kunci pada cho
rim dan bertanya apakah itu adalah kunci rumah baru cho rim, cho rim mengeleng
dengan kwatir, jae hee membuka sebuah koper yang berisi Bom, ia berkata pada
cho rim tentang rencananya saat moo gak masuk ke rumah baru untuk menyelamatkan
cho rim maka itu akan menjadi akhirnya, cho rim mengeleng dan menangis, jae hee
berkata agar cho rim tenang karena sesudah moo gak maka itu adalah giliran cho
rim.
Jae hee datang ke gedung rumah moo gak
sambil membawa koper, ia masuk ke dalam rumah itu dan meninggalkan bom di dekat
pintu yang tersebunyi dengan kayu pengalas. Di kantor polisi det yang lain
melihat pergerakan moo gak yang masih belm bergerak, Letnan yeom memikirkan
sesuatu dan keluar. Moo gak yang ada di rumah cho rim berpikir apa sebenarnya
yang direncanakan oleh jae hee sehingga menahannya di rumah cho rim. Jae hee yang telah meneymbunyikan bom itu
menaruh kakinya ke atas alas bom itu dan tersenyum (maksudnya memeperagakan
kalau moo gak nanti kesitu). Moo gak medapat telpon dari jae hee yang
berkata moo gak harus ke rumah baru
tepat pada pukul 3 sore dimana ia akan melepaskan cho rim.
Det-det lain melihat moo gak sduah mulai bergerak letnan yeom datang
memberitahu hasil forensic cincin cho rim yang mengandung kalium nitrat yang
biasa digunakan untuk membuat bom, ia berpikr jika cho rim sengaja meninggalkan
jejak, det ki melihat ke monitor dan berkata itu terlalu bahaya. Jae hee pergi
ke gedung sebelah untuk mengamati Moo
gak dan melihat jam di handphonenya, Moo gak berada disebuah pintu apartmenen
dan masukan password untuk membuka rumah itu
dan masuk ke dalam. Aje hee melihat sudah tepat pukul 3 lalu ia melihat
rumah mbaru moo gak terbakar. Ia kemudian pergi dari tempat itu sambil memakan lollipop.
Ia tiba di tempat cho rim kembali, dan
memberikan kabar pada cho rim bahwa moo gak baru saja mati, dan semua tubuhnya
mungkin sudah hancur, jae hee menuangkan cairan bius kesapu tangan dan berkata ia tidak akan membunuh cho rim
dengan sekejam itu, ia berdiri dan akan menutup mulit cho rim dengan sapu
tangan yang ia beri obat bius tapi moo gak tiba2 keluar dari sebuah ruangan dan
menendang jae hee sehinggan jae hee terjatuh, moo gak melepaskan ikatan cho
rim. Dari dalam kantng jaketnya jae hee mengeluarkan senuah pisau, cho rim
memperingatkan moo gak, ketika moo gak ingin mengehntikan jae hee jae hee sudah
duluan menusuk perut moo gak , jae hee kemudia lari ke atas atap gedung dan
melalukan perkelahian disana. Ketika jae hee sudah terjatuh moo gak mengambil
sebuah besi yang akan ia pukulkan pada jae hee namun jae hee mengatakan agar
moo gak berjhenti, dan jangan membunuhnya ia meminta tolong agar diselamtkan,
Moo gak menurunkan besi itu dan bertanya apakah jae hee takut mati? Apakah hidup
jae hee berharga? Jae hee sepantasnya
mati, jae hee malah tertawa dan berkata meskipun moo gak membununya itu tidak
akan menyelesaikan apa2, lalu ia tertawa mengejek moo gak, moo gak berkata ia
tidak takut jika tangannya menjadi kotor jae hee layak mati 100 kali namun
karena ada undang2, ia pikir harus mematuhu hokum yang bodoh itu dan akan
membawa jae hee kepengadilan, lalu ia melepaskan besi itu dari tangan dan
mengeluarkan borgol, jae hee bangun dan berpura2 berlutut kemudian mengambil
tanah dan melemparkan ke mata moo gak lalu ia mengambil besi yang dilepaskan
oleh moo gak dan memuluk moo gak, ia mendorong moo gak kea rah diidnding untuk
menjatuhkan moo gak namun dengan sigap moo gak memutar posisi sehinggan jae
heelah yang jatuh.
Moo gak melihat jae hee jatuh dan
mengeluarkan darah. Kapok!!!!, Moo gak
terduduk mungkin dalam hatinya ia berkata gue udah bunuh orng atau mungkin ia
lega si jae hee sudah mati.. entahlah,…hahhahaha
Di kantor polisi Letnan yeom bertanya
mengapa moo gak memutuskan pergi ke ruang pameran bukan ke rumah barunya, moo
gak menjelaskan ketika jae hee melakukan panggilan video ia melihat di meja
samping cho rim di sandera tidak terdapat bingkai foto yang ada di rumah
barunya, para detektif takjup moo gak sangat tajam dan menakjubkan. Letnan yeom
mengatakan mereka tau bahwa itu adalah bom berkat cho rim< ia menjelaskan
hasil forensic mengatakan itu adalh bom jadi mereka mengirim skuad bom ke dalam
dan untuk mengelabui kwon jae hee bahwa bom meledak mereka memecahkan jendela
dengan menggunakan bom palsu untuk efek visual tepat jam 3 sore seperti petunjuk
detektif choi. Det yeh lega akhirnya sekarang maslah itu benar2 selesai. Det ki
bertanya apakah cho rim dan moo gak sudah benar2 menikah atau belum, Inspektur
kang berkata ia belum meresmikannya jadi ia mengira mereka belum menikah, cho
rim berpikir begitu karena ia belum memasuki aula, moo gak protes karena mereka
sudah menggunakan baju pengantin, ch rim bertanya apakah moo gak tidak ingin
melakuakn dengan benar. Moo gak menjelaskan rumah mereka rusak jadi ia sudah tak
punya uang untuk penikahan, Det ki berkata mereka harus merayakan penutupan
kasus. (bersambung ke part 2)